Warga Desa Serdangan Resah, Kemunculan Buaya di Sungai Serdangan Ganggu Aktivitas Sehari-hari

Facebook
Twitter
WhatsApp

TBDC – Kemunculan buaya di Sungai Serdangan, Desa Serdangan, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, semakin membuat resah dan khawatir warga setempat.

Sejumlah buaya yang sering muncul di sekitar sungai mengganggu kegiatan sehari-hari warga, terutama yang beraktivitas di sekitar perairan tersebut.

Kepala Desa Serdangan, Andi Tanra Fitriadi, mengungkapkan bahwa setidaknya ada empat ekor buaya yang sering terlihat di sungai tersebut. Salah satunya adalah buaya sepanjang empat meter, sementara dua ekor lainnya berukuran sekitar dua meter.

Ada pula seekor buaya yang ukurannya lebih kecil, seperti panjang tubuh guling. “Awalnya kami kira itu biawak, ternyata setelah kami perhatikan lebih seksama, itu buaya,” ujarnya pada Kamis (6/2/2025).

Menurut Andi, dalam minggu ini saja, buaya tersebut diperkirakan sudah muncul dua hingga tiga kali di sekitar sungai. Biasanya, mereka muncul pada malam hari, sekitar pukul 22.00 WITA, yang diduga merupakan waktu mereka berburu.

Desa Serdangan, yang terletak di kawasan rawa, menjadi tempat yang sering dilalui oleh buaya tersebut, yang terkadang mendekati area pemukiman warga.

Meski hingga saat ini belum ada laporan serangan terhadap manusia, namun hewan ternak milik warga, seperti ayam dan itik, sudah banyak yang menjadi korban.

Jika dihitung secara keseluruhan, kerugian akibat serangan buaya ini diperkirakan mencapai ratusan ekor hewan ternak.

Menanggapi hal ini, pihak desa telah memberikan imbauan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama dalam beraktivitas di sekitar sungai.

Spanduk-spanduk peringatan juga telah dipasang di beberapa titik strategis untuk mengingatkan warga agar lebih waspada, terutama di malam hari.

“Kami sudah menyampaikan peringatan kepada masyarakat dan memasang spanduk di sekitar lokasi yang rawan. Kami harap warga selalu berhati-hati, apalagi aktivitas masyarakat banyak yang dilakukan di sungai,” jelas Andi Tanra Fitriadi.

Selain itu, pihak desa juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengambil langkah lebih lanjut, mengingat potensi bahaya yang semakin mengkhawatirkan.

“Kami tidak ingin menunggu sampai ada korban, maka dari itu kami sudah koordinasi dengan pihak berwenang untuk mencari solusi,” tambahnya.

Salah satu warga, Ikas, mengaku sangat khawatir dengan situasi ini. “Sekarang kami sudah jarang beraktivitas di dekat sungai, apalagi di malam hari. Buaya sering muncul dan memangsa ayam serta itik warga. Kami merasa cemas dan tidak berani lagi beraktivitas seperti dulu,” ungkapnya dengan rasa khawatir.

Warga berharap agar pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas untuk mengatasi kemunculan buaya ini agar tidak menambah korban, baik manusia maupun hewan ternak.

Sementara itu, aktivitas di sekitar sungai terus berkurang, karena kekhawatiran terhadap keselamatan yang semakin meningkat.

| Berita Terbaru