TBDC – Penyuluh perikanan di Kabupaten Tanah Bumbu menyambut positif kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang akan melakukan pemetaan penyuluh berdasarkan keahlian masing-masing.
Langkah ini dipandang sebagai strategi yang efektif untuk meningkatkan kualitas pembinaan bagi nelayan dan pembudidaya ikan di daerah, serta memperkuat sektor perikanan secara keseluruhan.
Eko Prio Raharjo, salah satu penyuluh perikanan di Tanah Bumbu, menyatakan bahwa kebijakan ini akan sangat membantu penyuluh dalam menjalankan tugas mereka lebih tepat sasaran.
“Kami setuju dan siap menjalankan kebijakan ini. Pemetaan penyuluh berdasarkan keahlian akan mempermudah kami dalam memberikan pembinaan yang lebih fokus dan efektif kepada masyarakat,” ujarnya, menjelaskan optimisme yang dirasakan oleh para penyuluh terhadap kebijakan baru tersebut.
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Salam Kardoyo, penyuluh perikanan lainnya, yang menilai pemetaan berbasis keahlian sebagai langkah positif yang akan membawa dampak langsung terhadap sektor perikanan.
“Dengan pemetaan ini, kami bisa fokus pada bidang masing-masing, seperti budidaya, penangkapan ikan, pengolahan hasil perikanan, hingga konservasi. Ini akan membuat kami lebih efektif dalam memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada nelayan dan pembudidaya ikan,” tambahnya.
Pemetaan Berdasarkan Keahlian dan Pengalaman di Lapangan
Penyuluh perikanan di Tanah Bumbu menyambut pemetaan yang dilakukan berdasarkan latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja mereka. Dengan pendekatan ini, penyuluh diharapkan dapat lebih mendalami bidang yang sesuai dengan keahlian mereka, yang tentunya akan berpengaruh positif terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
“Pemetaan ini melihat keahlian masing-masing penyuluh, apakah mereka lebih berfokus pada budidaya ikan, manajemen perikanan, pengolahan hasil perikanan, atau konservasi. Dengan begitu, setiap penyuluh bisa lebih fokus dan memberikan pengetahuan yang lebih mendalam di bidang tersebut,” jelas Salam.
Eko Prio Raharjo juga menambahkan bahwa kebijakan ini merupakan salah satu arahan dari KKP yang diteruskan ke Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Banyuwangi sebelum diterapkan di daerah, termasuk Tanah Bumbu.
“Program ini disusun dengan mengacu pada Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan oleh KKP. Dengan pemetaan ini, diharapkan program penyuluhan akan lebih terarah dan memberikan manfaat yang optimal bagi nelayan serta pembudidaya ikan,” ujar Eko.
Inovasi dan Solusi untuk Masyarakat Perikanan Tanah Bumbu
Kepala Dinas Perikanan Tanah Bumbu, H. Akhmad Rozain, menyampaikan harapan agar para penyuluh tidak hanya menunggu arahan dari pemerintah pusat, tetapi juga mampu berinovasi dan mencari solusi yang tepat untuk mendampingi masyarakat perikanan.
“Penyuluh perikanan harus lebih proaktif, mencari solusi dan berinovasi agar masyarakat perikanan bisa terus berkembang. Kami berharap para penyuluh bisa mengedukasi dan mendorong nelayan dan pembudidaya ikan untuk mengimplementasikan praktik perikanan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Dengan semangat “seber-berubah” (selalu berkembang dan berinovasi), para penyuluh perikanan di Tanah Bumbu berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan mereka.
Mereka siap menjawab tantangan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat perikanan dan mendukung pengelolaan sumber daya laut yang lebih baik.
Dengan kebijakan pemetaan penyuluh berbasis keahlian ini, diharapkan sektor perikanan di Tanah Bumbu semakin berkembang, lebih efisien, dan mampu menghasilkan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat.