TBDC – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengakui bahwa komunikasi dari pemerintah yang dipimpinnya belum optimal dan hal itu menjadi tanggung jawab penuh dirinya sebagai pemimpin. Pengakuan tersebut disampaikan Presiden Prabowo dalam acara sarasehan ekonomi bertajuk “Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Tarif Perdagangan”, yang berlangsung di Jakarta pada Selasa, 8 April 2025.
Acara sarasehan ekonomi ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari para ekonom terkemuka, perwakilan investor, hingga pemimpin redaksi media. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengungkapkan bahwa dirinya menyadari adanya kekurangan dalam hal komunikasi pemerintah selama beberapa minggu terakhir.
“Saya sadar dalam beberapa minggu lalu bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang. Dan itu adalah tanggung jawab saya,” ungkap Prabowo dengan penuh kesadaran akan pentingnya transparansi dan komunikasi yang lebih baik dalam pemerintahan.
Sarasehan ekonomi ini diselenggarakan sebagai forum dialog strategis antara pemerintah dan pelaku ekonomi untuk membahas berbagai isu terkait perekonomian Indonesia, baik nasional maupun global. Presiden Prabowo menjelaskan bahwa acara ini digelar atas permintaannya sendiri, dengan tujuan agar para tokoh ekonomi dapat memberikan pemahaman yang lebih riil dan mendalam mengenai kondisi perekonomian yang tengah berlangsung.
“Saya minta acara ini diselenggarakan karena saya merasa setelah memasuki masa 6 bulan bekerja, sudah saatnya pemerintah yang saya pimpin lebih komunikatif, lebih proaktif dalam memberi keterangan tentang keadaan yang berlaku,” tambah Prabowo, yang menegaskan pentingnya keterbukaan dalam memberikan informasi terkait kebijakan ekonomi dan perkembangan situasi nasional.
Acara ini menjadi momentum penting bagi pemerintah untuk memperkuat hubungan dan komunikasi dengan berbagai pihak terkait, serta menunjukkan komitmen untuk lebih terbuka dalam menghadapi tantangan ekonomi.
Dalam forum ini, sejumlah menteri dan anggota Kabinet Merah Putih hadir, antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, serta tokoh-tokoh penting lainnya, seperti Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Luar Negeri Sugiyono, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Hadirnya berbagai pihak dari sektor pemerintah dan ekonomi dalam acara ini juga mencerminkan pentingnya kolaborasi antar berbagai sektor untuk memperkuat daya tahan ekonomi Indonesia, yang menjadi perhatian utama pemerintah dalam menghadapi tantangan global, terutama terkait dengan fluktuasi tarif perdagangan dan dinamika ekonomi dunia.
Melalui sarasehan ekonomi ini, Prabowo berharap dapat menjawab kekhawatiran masyarakat dan dunia usaha, serta memberikan penjelasan yang lebih jelas dan terperinci mengenai kebijakan ekonomi pemerintah yang tengah berjalan. Peringatan dari Presiden Prabowo mengenai pentingnya komunikasi ini juga menjadi langkah awal yang menegaskan komitmennya untuk memperbaiki dan memperkuat hubungan antara pemerintah dan rakyat Indonesia, khususnya dalam sektor perekonomian.