YouTube Lindungi Kreator dari Konten AI Lewat Teknologi Kemiripan

Facebook
Twitter
WhatsApp

TBDC – YouTube resmi meluncurkan teknologi deteksi kemiripan berbasis kecerdasan artifisial (AI) yang memungkinkan kreator meminta penghapusan video yang meniru wajah atau suara mereka. Langkah ini menjadi bagian dari upaya platform tersebut melindungi privasi, reputasi, dan karya orisinal para kreator di tengah maraknya penyalahgunaan teknologi AI.

Sebagaimana dilaporkan TechCrunch, Selasa (21/10/2025), YouTube mulai memberi akses kepada kreator yang tergabung dalam YouTube Partner Program melalui pemberitahuan resmi lewat surat elektronik. Fitur baru ini memungkinkan pengguna mendeteksi konten AI yang menyerupai diri mereka—baik secara visual maupun suara—dan mengajukan penghapusan berdasarkan pedoman privasi YouTube.

Teknologi deteksi kemiripan tersebut dirancang untuk mencegah penyalahgunaan identitas digital, termasuk penggunaan wajah atau suara seseorang tanpa izin untuk promosi produk, layanan, atau penyebaran informasi palsu. Salah satu contoh penyalahgunaan serupa sempat terjadi ketika perusahaan Elecrow menggunakan tiruan suara YouTuber Jeff Geerling yang dibuat dengan AI untuk memasarkan produknya tanpa persetujuan.

Dalam kanal Creator Insider, YouTube menjelaskan mekanisme penggunaan fitur ini. Kreator dapat mengakses tab “Likeness”, menyetujui pemrosesan data, dan memindai kode QR yang mengarahkan mereka ke halaman verifikasi identitas. Proses ini membutuhkan unggahan foto identitas resmi serta rekaman wajah singkat untuk memastikan keaslian pengguna.

Setelah verifikasi selesai, kreator akan melihat daftar video yang menampilkan kemiripan dengan diri mereka. Dari situ, pengguna dapat memilih untuk meminta penghapusan, mengajukan klaim hak cipta, atau mengarsipkan video tersebut. YouTube juga memberikan kebebasan bagi kreator untuk menghentikan pemindaian otomatis kapan saja. Sistem akan berhenti bekerja dalam waktu 24 jam setelah fitur dinonaktifkan.

Fitur deteksi kemiripan ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2024 hasil kolaborasi antara YouTube dan Creative Artists Agency (CAA). Tujuannya adalah membantu selebritas, atlet, dan kreator profesional mengidentifikasi konten AI yang meniru wajah atau suara mereka.

Selain itu, YouTube juga menyatakan dukungannya terhadap NO FAKES Act, rancangan undang-undang di Amerika Serikat yang berupaya melindungi individu dari pembuatan konten tiruan berbasis AI yang dapat menyesatkan atau merugikan reputasi seseorang.

Dengan inovasi ini, YouTube menegaskan komitmennya untuk menciptakan ekosistem digital yang aman, etis, dan berkeadilan bagi seluruh kreator di era perkembangan teknologi kecerdasan buatan yang semakin pesat.

| Berita Terbaru