TBDC – Dua kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan, yakni Kabupaten Banjar dan Tanah Laut, hingga kini masih terendam banjir meskipun air di beberapa wilayah sudah mulai surut.
Sementara itu, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di wilayah tersebut dinilai cukup berhasil membantu mengurangi intensitas curah hujan dan mempercepat proses surutnya banjir di sejumlah daerah.
“Sebagian besar wilayah yang terdampak banjir sudah mulai berangsur surut. Namun, masih ada puluhan desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Banjar dan Tanah Laut yang ketinggian airnya masih cukup tinggi,” ungkap Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinas Sosial Kalimantan Selatan, Ahmadi, saat melakukan peninjauan dapur umum korban banjir di Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, pada Rabu (5/2).
Data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kalsel mencatat, banjir yang melanda Kabupaten Banjar sejak akhir 2024 telah merendam 110 desa di tujuh kecamatan.
Sebanyak 25.928 unit rumah terendam, dengan total 28.824 keluarga atau sekitar 85.526 jiwa yang terdampak. Hingga saat ini, banjir masih terjadi di tiga kecamatan, yakni Sungai Tabuk, Martapura Barat, dan Martapura Timur.
Di Kabupaten Tanah Laut, banjir merendam 20 desa di lima kecamatan, dengan 6.038 unit rumah terendam dan 6.813 keluarga atau 19.699 jiwa yang terdampak.
“Meskipun beberapa wilayah telah mulai surut, masih ada daerah yang ketinggian airnya cukup tinggi. Oleh karena itu, dapur umum masih diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pangan para korban,” tambah Ahmadi.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kajian Sosial Regional IV Banjarmasin, Yadi Muhtar, mengatakan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan kondisi bencana di Kalsel.
“Berdasarkan data yang kami terima, terdapat 11 kabupaten/kota di Kalsel yang terkena dampak banjir. Kami meminta agar data warga terdampak dapat segera divalidasi agar bantuan dapat disalurkan dengan tepat sasaran,” ungkap Yadi.
Hingga saat ini, Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyalurkan bantuan untuk empat daerah yang paling parah terdampak banjir, yaitu Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Barito Kuala, dan Kota Banjarbaru.
Bantuan ini difokuskan pada kelompok rentan, seperti penyandang disabilitas, lansia, bayi-balik, dan ibu menyusui. Kemensos juga mengirimkan lebih dari 10 ribu paket bantuan bencana alam untuk menambah stok bantuan yang semakin menipis di Kalsel.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalimantan Selatan, Bambang Dedi Mulyadi, menyatakan bahwa Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang digelar BNPB pada akhir Januari lalu cukup berhasil menurunkan intensitas curah hujan di wilayah Kalsel.
“Dengan upaya ini, banjir di beberapa daerah sudah mulai berangsur surut,” ujarnya.
Meskipun banjir di Kalsel belum sepenuhnya reda, langkah-langkah penanganan bencana terus dilakukan untuk meringankan beban warga terdampak dan mempercepat proses pemulihan daerah yang terkena musibah.