TBDC – Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada awal perdagangan Rabu pagi (9/7/2025). Berdasarkan data pasar spot, rupiah terkoreksi sebesar 43 poin atau 0,27 persen ke level Rp16.249 per dolar AS, dibandingkan posisi penutupan sebelumnya di Rp16.206.
Pelemahan ini mencerminkan tekanan dari faktor eksternal, terutama menguatnya dolar AS di tengah spekulasi pasar atas arah kebijakan moneter Bank Sentral Amerika (The Fed). Investor global masih bersikap hati-hati menyikapi peluang penundaan penurunan suku bunga acuan di AS, yang mendorong penguatan mata uang dolar dan menekan sejumlah mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.
Analis pasar keuangan menyebutkan, tekanan terhadap rupiah juga diperburuk oleh ketidakpastian ekonomi global yang belum sepenuhnya pulih, serta fluktuasi harga komoditas yang memengaruhi neraca perdagangan Indonesia. Selain itu, arus modal asing yang cenderung keluar dari pasar domestik turut memberi dampak pada performa rupiah di pasar valuta asing.
Meski demikian, pelaku pasar berharap dukungan stabilisasi dari Bank Indonesia dapat menahan tekanan berlebihan terhadap rupiah dalam jangka pendek. Sejauh ini, Bank Indonesia menyatakan tetap berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar sesuai dengan fundamental ekonomi nasional dan mekanisme pasar.
