TBDC – Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, memimpin langsung prosesi pelepasan delapan korban kecelakaan helikopter jenis BK117-D3 milik operator Eastindo yang jatuh di kawasan hutan Kecamatan Mantewe, Kamis (4/9/2025) malam.
Kehadiran Bupati di lokasi evakuasi tidak hanya menjadi bentuk penghormatan terakhir kepada para korban, tetapi juga wujud komitmen pemerintah daerah untuk memastikan proses berjalan lancar hingga seluruh jenazah berhasil dibawa ke RS Bhayangkara Banjarmasin.
Evakuasi Penuh Perjuangan
Operasi SAR gabungan dimulai sejak pukul 06.00 hingga 22.00 WITA atau sekitar 16 jam. Medan ekstrem berupa hutan lebat, jalur terjal, serta lereng gunung memaksa tim menggunakan pola lansir bergantian untuk mengevakuasi satu per satu jasad korban.
Setelah berhasil dibawa keluar dari titik jatuhnya helikopter, jenazah dipindahkan ke jalur poros Batulicin–Kandangan kilometer 81. Dari titik itu, jenazah dinaikkan ke ambulans milik Pemkab Tanah Bumbu. Konvoi ambulans dilepas langsung oleh Bupati Andi Rudi Latif dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.
Duka Mendalam dan Apresiasi
Dalam keterangannya, Bupati menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban sekaligus memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada tim SAR gabungan, TNI-Polri, Basarnas, dan relawan yang bekerja tanpa kenal lelah.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, kami menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban. Kami juga berterima kasih kepada seluruh unsur yang terlibat, yang dengan dedikasi tinggi menuntaskan operasi kemanusiaan ini,” ungkap Bupati.
Adapun korban yang berhasil dievakuasi yaitu:
- Capten Haryanto Tahir
- Hendra Darmawan
- Yudi Febrian Rahman
- Andys Rissa Pasulu
- Iboy Irfan Rosa
- Mark Werren (WNA)
- Pereira Quinto (WNA)
- Santha Kumar (WNA)
Black Box Ditemukan, KNKT Lanjutkan Investigasi
Selain jasad korban, tim SAR juga berhasil mengevakuasi black box helikopter sebagai barang bukti penting untuk proses investigasi. Namun, bangkai helikopter ditinggalkan di lokasi karena kondisi medan yang sangat sulit.
Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Yudhy Bramantyo, menegaskan penyebab jatuhnya helikopter dengan registrasi PK-RGH masih menunggu hasil penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
“Tim hanya mengevakuasi black box. Untuk penyebab kecelakaan, KNKT masih bekerja. Hasil investigasi ini diharapkan dapat menjadi pelajaran penting demi keselamatan penerbangan ke depan,” jelas Yudhy.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh Pemerintah Daerah Tanah Bumbu, khususnya kepada Bupati beserta jajarannya, yang turut memastikan kelancaran operasi SAR hingga tuntas.