TDBC – Ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), John Sihar Simanjuntak, mengungkapkan tiga strategi utama yang akan dilakukan oleh PANDI untuk meningkatkan jumlah pengguna domain .id pada tahun 2025.
Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta Selatan pada Rabu (22/1), John menyampaikan optimisme terkait pertumbuhan signifikan yang dicapai pada tahun 2024, di mana jumlah pengguna domain .id tercatat mencapai 1.215.714, melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni 1,2 juta pengguna.
Tahun 2025, PANDI menargetkan peningkatan lebih lanjut dengan mematok angka 1,35 juta pengguna, atau naik 11 persen dibandingkan dengan jumlah pengguna pada tahun 2024.
Untuk mencapai target tersebut, PANDI telah menyiapkan tiga strategi kunci yang akan dijalankan sepanjang tahun ini.
1. Memperluas Cakupan Melalui Peningkatan Channel Internasional
Strategi pertama yang diusung PANDI adalah memperluas cakupan pasar domain .id ke luar negeri, khususnya di wilayah geografis yang masih kurang terjangkau.
John menjelaskan bahwa fokus utama mereka adalah meningkatkan jumlah channel distribusi, terutama di negara-negara seperti Inggris, Eropa, dan Afrika.
“Kami ingin menambah channel untuk memperluas jangkauan .id, terutama di wilayah geografis yang belum maksimal kita cover,” ujar John. Saat ini, domain .id telah digunakan di 180 negara, dengan negara-negara seperti Amerika Serikat, China, Pakistan, Kamboja, dan Vietnam menjadi pengguna terbesar.
2. Memperkuat Pasar Lokal dengan Keterlibatan Registrar
Strategi kedua adalah memperkuat pasar lokal, terutama dengan mengerahkan peran registrar—yaitu badan komersial yang menyediakan layanan pendaftaran nama domain.
Saat ini, PANDI bekerja sama dengan 25 registrar yang aktif mempromosikan dan menjual domain .id. John menekankan pentingnya peran registrar dalam memperkenalkan domain .id kepada publik melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan, workshop, event, dan promosi.
“Kita bawa soft selling, kita kerja sama, kita kerahkan dari registrar karena mereka yang melakukan penjualan langsung kepada publik,” jelasnya.
3. Meningkatkan Literasi Digital dengan Pelatihan dan Loka Karya
Strategi ketiga adalah meningkatkan literasi digital kepada masyarakat, yang dilakukan PANDI melalui pelatihan dan loka karya langsung.
John menyatakan bahwa dengan meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya memiliki domain .id, diharapkan penggunaan domain ini semakin meluas, tidak hanya di kalangan pelaku usaha, tetapi juga masyarakat umum.
Pangsa Pasar Domain .id Tunjukkan Tren Positif
Mengacu pada data dari Asia Pacific Top Level Domain Association (APTLD) per Oktober 2024, pangsa pasar domain .id di Indonesia menunjukkan tren yang sangat positif.
Pada tahun 2022, pangsa pasar domain .id tercatat sebesar 39 persen, sementara domain .com masih mendominasi dengan 47 persen. Namun, pada tahun 2023, pangsa pasar .id melonjak menjadi 43 persen, sementara .com mengalami penurunan menjadi 42 persen.
Terbaru, pada Oktober 2024, .id berhasil menguasai 51 persen dari total pasar domain Indonesia yang mencapai 1,9 juta nama domain, sementara .com menurun menjadi 40 persen.
“Kami bisa membuktikan bahwa .id sudah jauh lebih diminati. Pertumbuhannya kurang lebih lima persen, sementara rata-rata .com justru mengalami penurunan,” ungkap John dengan percaya diri.
Dengan strategi-strategi tersebut, PANDI optimis dapat terus memperluas penggunaan domain .id di Indonesia, bahkan di pasar internasional, serta memperkuat posisinya sebagai domain pilihan di pasar lokal.