TDBC – Tim tenis Indonesia tengah mempersiapkan diri dengan matang untuk menghadapi tuan rumah Slovenia dalam babak Play Off Piala Davis Grup Dunia II yang akan digelar pada 1-2 Februari 2025.
Dalam rangka memaksimalkan peluang di ajang penting ini, non-playing captain Tim Davis Indonesia, Febi Widhiayanto, mengungkapkan tantangan besar yang dihadapi timnya, terutama dalam hal adaptasi dengan kondisi cuaca ekstrem di Slovenia yang dapat mencapai suhu hingga nol derajat Celsius.
“Main di lapangan indoor tanah liat tidak terlalu terasa dingin, tapi kalau di luar memang suhunya sangat rendah. Kami saat ini sedang fokus pada adaptasi lapangan dan cuaca, mudah-mudahan menjelang pertandingan pada hari H sudah mendapatkan kondisi yang optimal,” jelas Febi dalam pesan instannya dari Jakarta pada Kamis (30/1).
Untuk ajang Piala Davis kali ini, Tim Indonesia diperkuat oleh empat petenis handal, yaitu Muhammad Rifqi Fitriadi, Christopher Rungkat, Gunawan Trismuwantara, dan Lucky Candra Kurniawan.
Mereka telah menjalani latihan intensif di Jakarta selama dua pekan terakhir untuk mempersiapkan diri menghadapi lawan-lawan tangguh di lapangan tanah liat.
Setelah tiba di Slovenia, tim Indonesia langsung menjalani dua sesi latihan setiap hari, yang dilakukan secara bergantian dengan tim tuan rumah.
Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan waktu adaptasi dengan lapangan dan memastikan para pemain dalam kondisi terbaik mereka menjelang pertandingan pertama pada Sabtu (1/2).
Febi menambahkan bahwa latihan yang diberikan tidak terlalu memaksakan para pemain, karena mereka ingin menjaga kebugaran fisik pemain agar tetap optimal pada hari H.
“Porsi latihan tergantung pada kondisi fisik masing-masing pemain. Kami tidak ingin memaksakan latihan berlebihan, agar mereka tetap fit dan siap bertanding,” ujar Febi.
Sebagai informasi, berdasarkan data Piala Davis, tim Slovenia kini menempati peringkat 63 dunia dan diunggulkan sebagai unggulan ke-10 setelah mereka berhasil promosi dari Grup III Zona Eropa. Sementara itu, Indonesia saat ini berada di peringkat 68 dunia.
Slovenia juga diperkuat oleh beberapa petenis berpotensi, termasuk Bor Artnak, petenis muda berusia 20 tahun yang kini berada di peringkat ATP 400-an, dan Blaz Rola, petenis senior berusia 34 tahun dengan catatan karier tertinggi di peringkat 78 dunia. Rola diharapkan menjadi andalan utama Slovenia dalam pertandingan ini.
Febi mengakui bahwa meskipun belum pernah bertemu langsung dengan tim Slovenia, pendekatan taktik yang matang di lapangan akan sangat penting.
“Untuk lapangan tanah liat, kami sudah mempersiapkan taktik yang sesuai. Tapi yang terpenting adalah bagaimana para pemain bisa beradaptasi dengan cepat di lapangan, karena kami sama-sama belum pernah bertemu,” kata Febi.
Pertandingan babak Play Off Piala Davis Grup Dunia II ini akan sangat menentukan nasib kedua tim. Pemenang dari pertandingan ini akan tetap berada di Grup Dunia II dan melanjutkan kompetisi pada laga kedua di akhir September 2025.
Sedangkan tim yang kalah akan terlempar ke Grup III zona masing-masing, yang berarti mereka harus memulai kembali perjuangan untuk kembali ke grup yang lebih tinggi.
Dengan persiapan yang matang, semangat juang yang tinggi, dan kesiapan menghadapi cuaca serta kondisi lapangan yang berbeda, Tim Davis Indonesia optimistis bisa memberikan perlawanan sengit dan meraih kemenangan di babak Play Off ini.