TBDC – Psikolog klinis dewasa lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Teresa Indira Andani, M.Psi., Psikolog, berbagi kiat cerdas dalam membantu proses transisi dari liburan kembali ke rutinitas.
Ia menyarankan pendekatan yang dinamakan T.R.A.N.S.I.S.I, yang melibatkan serangkaian langkah sederhana namun efektif untuk mengatasi tantangan tersebut dengan lebih nyaman dan menyenangkan.
T.R.A.N.S.I.S.I ini terdiri dari: Tidur teratur, Rencanakan, Atur ekspektasi, Nikmati hal kecil, Susun jadwal, Ingat motivasi, Sisihkan waktu, dan Interaksi.
“Mengatasi post-holiday blues bukan soal memaksa diri untuk langsung produktif. Yang lebih penting adalah memberi waktu bagi diri sendiri untuk beradaptasi secara bertahap,” kata Teresa, menjelaskan bahwa strategi ini dapat membuat transisi dari liburan ke rutinitas lebih mulus dan menyenangkan.
Post-Holiday Blues dan Pentingnya Menyusun Rencana
Teresa menjelaskan bahwa liburan memberi dampak psikologis yang signifikan. Selama liburan, kebahagiaan seseorang cenderung meningkat, namun begitu kembali ke rutinitas, kebahagiaan tersebut bisa merosot cepat.
Ini adalah fenomena yang dikenal sebagai post-holiday blues, suatu kondisi yang sangat wajar terjadi karena adanya perbedaan signifikan antara pengalaman relaksasi saat liburan dan beban rutinitas sehari-hari.
“Saat kembali bekerja atau bersekolah, kita bisa merasa ‘ada yang hilang’, yaitu kebahagiaan yang kita rasakan selama liburan. Hal ini sangat normal, tapi kita bisa mengatasi perasaan tersebut dengan langkah-langkah yang bijaksana,” ujar Teresa.
Tidur Teratur dan Persiapkan Diri Secara Bertahap
Salah satu langkah pertama yang disarankan adalah Tidur Teratur. Teresa menekankan pentingnya menyesuaikan kembali ritme tidur sebelum kembali bekerja. Mengubah pola tidur menjadi lebih teratur beberapa hari sebelum kembali ke aktivitas dapat membantu tubuh menyesuaikan diri dengan siklus alami sirkadian, sehingga lebih mudah bangun dan beraktivitas.
Teresa juga menekankan pentingnya untuk tidak langsung memaksakan diri untuk produktif 100% pada hari pertama. “Jalani hari pertama secara ringan, misalnya dengan mengecek email atau menyusun daftar kegiatan yang akan dikerjakan. Ini memberikan transisi yang lebih lembut ke dalam rutinitas,” jelasnya.
Atur Ekspektasi dan Nikmati Prosesnya
Mengatur ekspektasi juga sangat penting. Teresa mengingatkan agar kita tidak terburu-buru untuk langsung kembali ke tingkat produktivitas penuh.
“Fokuslah pada progress, bukan pada kesempurnaan. Sesuaikan diri dan beri waktu bagi diri untuk menjalani setiap langkah secara bertahap,” ujarnya.
Selain itu, menikmati hal-hal kecil dalam rutinitas juga dapat memberikan dampak positif pada suasana hati. Seperti menyeduh kopi di pagi hari, mendengarkan musik favorit, atau melakukan aktivitas kecil yang menyenangkan.
“Hal-hal kecil ini dapat memicu pelepasan dopamin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan, dan bisa meningkatkan semangat kita,” ungkap Teresa.
Ingat Kembali Motivasi dan Sisihkan Waktu untuk Diri Sendiri
Di tengah kepadatan rutinitas, Teresa menyarankan untuk selalu mengingat kembali apa yang membuat kita termotivasi untuk bekerja atau belajar. Apakah itu interaksi dengan teman-teman, kesempatan untuk belajar hal baru, atau tujuan jangka panjang yang ingin dicapai? Dengan mengingat alasan tersebut, kita dapat memperoleh motivasi internal untuk kembali bersemangat.
Selain itu, sisihkan waktu untuk merawat diri sendiri, seperti melakukan olahraga ringan, meditasi, atau bahkan sekedar berjalan santai di luar ruangan. Aktivitas ini membantu menjaga keseimbangan mental dan mencegah stres.
Interaksi dengan Rekan Kerja dan Konsultasi Jika Diperlukan
Terakhir, Teresa mengingatkan agar kita meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan rekan kerja atau teman-teman untuk mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati secara alami.
“Interaksi sosial, meski sekadar ngobrol ringan, dapat membantu meningkatkan mood dan mempercepat proses adaptasi kembali ke rutinitas,” tambah Teresa.
Namun, jika Anda merasa suasana hati Anda tidak membaik lebih dari dua minggu setelah kembali ke rutinitas, Teresa menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan ahli psikologi, baik secara online maupun offline, untuk mendapatkan dukungan yang dibutuhkan.
Kesimpulan
Dengan menerapkan langkah-langkah dari T.R.A.N.S.I.S.I, transisi kembali ke rutinitas setelah liburan bisa dilakukan dengan lebih nyaman dan menyenangkan. Ingatlah bahwa adaptasi memerlukan waktu, dan memberi diri Anda kesempatan untuk menyesuaikan diri secara bertahap akan membuat proses ini jauh lebih lancar dan menyenangkan.