TBDC – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memaparkan visinya untuk masa depan Indonesia dalam sesi ADF Talks pada Antalya Diplomacy Forum (ADF) Ke-4 yang berlangsung di Kota Antalya, Turki, Jumat (11/4).
Menjawab pertanyaan moderator mengenai arah kepemimpinannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemerintahannya akan memprioritaskan tiga pilar utama: ketahanan pangan, ketahanan air, dan ketahanan energi.
“Perserikatan Bangsa-Bangsa pun telah menyoroti bahwa tantangan global di masa depan akan bersumber dari tiga hal: makanan, energi, dan air — food, energy, and water (FEW),” ujar Presiden Prabowo dalam sesi dialog tersebut.
Sejalan dengan hal itu, Presiden menekankan komitmen pemerintah Indonesia untuk menjamin ketersediaan pangan, air bersih, dan energi bagi seluruh rakyat, serta meningkatkan kapasitas pengelolaan sumber daya tersebut.
“Alhamdulillah, Indonesia diberkahi dengan banyak air. Namun, tantangannya adalah bagaimana mengelola air secara optimal agar menjadi berkah, bukan bencana. Ini berkaitan langsung dengan kualitas pendidikan dan tata kelola pemerintahan yang baik,” jelasnya.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa kemajuan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurutnya, hanya melalui inovasi dan industrialisasi berbasis sains, sebuah negara bisa mencapai kemakmuran yang berkelanjutan.
“Investasi di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan teknologi adalah kunci. Ini akan membawa kita menuju era industrialisasi yang inklusif dan berdaya saing,” tegasnya.
Dalam forum yang dihadiri oleh para pemimpin negara, menteri luar negeri, pakar, dan akademisi dari berbagai negara itu, Presiden juga memaparkan program strategis nasional untuk membangun kualitas generasi penerus Indonesia.
Salah satu prioritas utamanya adalah program makan bergizi gratis untuk anak-anak dan ibu hamil, sebagai upaya nyata menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas SDM Indonesia.
“Ini adalah program besar dan ambisius, namun kami berkomitmen untuk melaksanakannya. Pemerintah menargetkan penyaluran makanan bergizi kepada sekitar 82,9 juta penerima pada November 2025,” ujarnya.
Presiden menegaskan tekadnya untuk memberantas kemiskinan ekstrem dan kelaparan di tanah air.
“Saya sangat berkomitmen untuk menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem dan menghapus kelaparan. Tidak boleh ada satu pun warga negara yang kelaparan, terlebih di negara anggota G20 seperti Indonesia,” tuturnya.
Antalya Diplomacy Forum merupakan forum diplomasi tahunan yang diselenggarakan sejak 2021 di Kota Antalya, Turki. Forum ini mengangkat tema diplomasi sebagai kekuatan penyeimbang di tengah meningkatnya fragmentasi global, dan menjadi wadah diskusi strategis antar pemimpin dunia, menteri, pakar, akademisi, dan pelaku bisnis.
Dalam kunjungannya ke Turki, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Forum ADF 2025 menjadi agenda terakhir Presiden Prabowo di Turki. Usai menghadiri forum tersebut, Presiden dijadwalkan melanjutkan kunjungan kerjanya ke Kairo, Mesir, pada hari yang sama.