Semarak Hari Tari Sedunia ke-11: Kalimantan Selatan Rayakan Lintas Generasi dalam Seni Tari

TBDC – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya, merayakan Hari Tari Sedunia yang ke-11 dengan tema Lintas Generasi. Peringatan ini digelar di panggung terbuka Bakhtiar Sanderta, yang terletak di lingkungan UPTD Taman Budaya, pada Minggu (27/4/2025). Acara tersebut melibatkan kolaborasi 23 sanggar dari 8 Kabupaten/Kota, dengan total 318 penari yang turut berpartisipasi.

Kepala UPTD Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan, Suharyanti, mengungkapkan kebanggaannya terhadap orang tua yang mendidik dan menyalurkan bakat anak-anak mereka dalam seni tari, serta mencintai budaya tari khas Kalimantan Selatan. “Secara umum, kita menyadari perlunya menyiapkan generasi baru yang matang di dunia tari, sebagai penerus seni ini di masa depan,” ujarnya.

Suharyanti juga menambahkan bahwa Pemprov Kalsel terus berkomitmen untuk mendukung seni dan budaya Banua agar setiap generasi dapat menikmati kekayaan budaya Kalimantan Selatan. Ia menekankan bahwa peringatan Hari Tari Sedunia ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk mengingatkan masyarakat bahwa seni tari adalah bagian integral dari jati diri dan kepribadian Kalimantan Selatan.

“Saya yakin kualitas seni dan budaya di Kalimantan Selatan, khususnya seni pertunjukan, tidak kalah dengan provinsi lainnya. Beberapa kali, seniman dari Kalimantan Selatan yang kami kirimkan ke ajang nasional selalu meraih prestasi,” lanjut Suharyanti.

Di sisi lain, Maestro Tari Kalimantan Selatan sekaligus pendiri Sanggar Perpekindo, Heriyadi Haris, menyampaikan komitmennya untuk terus memberikan pembinaan kepada generasi muda dan mencetak pelatih-pelatih baru demi melestarikan seni dan budaya Banjar. “Kami sangat berterima kasih kepada UPTD Taman Budaya Prov. Kalsel yang terus mendukung para seniman dengan menyediakan fasilitas latihan bagi kami untuk berkarya dan berkreasi di dunia seni tari,” ungkapnya.

Instruktur Sanggar Paris Barantai, Abdurrahman, yang juga aktif mewadahi anak-anak untuk belajar tari, menjelaskan bahwa minat anak-anak di Kalimantan Selatan untuk mendalami seni tari sangat tinggi dan didukung penuh oleh orang tua mereka. “Kami berharap peringatan Hari Tari Sedunia ini bisa terus dilakukan setiap tahun dengan durasi yang lebih panjang, karena banyak sanggar yang ingin berkontribusi namun terkendala jadwal yang terbatas,” tambah Abdurrahman.

Dengan semangat kolaborasi lintas generasi, peringatan Hari Tari Sedunia di Kalimantan Selatan menjadi wujud nyata dari upaya bersama untuk melestarikan dan mengembangkan seni tari sebagai warisan budaya yang harus terus dijaga dan dikenalkan kepada masyarakat luas, serta menjadi inspirasi bagi generasi penerus yang akan datang.