TBDC – PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) mengucurkan investasi senilai lebih dari Rp1 triliun untuk pengembangan model terbarunya, Suzuki Fronx, yang dirakit secara lokal di Indonesia. SUV ringkas ini hadir dalam dua varian, bensin dan mild hybrid, dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai sekitar 60 persen.
“Investasi yang kami keluarkan untuk pengadaan komponen Fronx sudah melebihi Rp1 triliun. Ini mencakup tidak hanya biaya dari para supplier, tetapi juga investasi di fasilitas pabrik agar proses produksi dapat berjalan optimal,” ujar Direktur Pelaksana PT SIM, Shodiq Wicaksono, dalam peluncuran Suzuki Fronx di Jakarta, Rabu (29/5).
Suzuki Motor Corporation (SMC) Jepang mempercayakan PT SIM untuk memproduksi Suzuki Fronx secara lokal di fasilitas pabrik Suzuki Cikarang Plant, Jawa Barat. Pabrik ini telah memenuhi standar global dan didukung oleh jaringan supplier lokal, menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi strategis Suzuki.
Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Minoru Amano, menegaskan bahwa investasi triliunan rupiah ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, tetapi juga sebagai fondasi produksi dan ekspor Suzuki Fronx dengan standar global.
Saat ini, pabrik Suzuki Cikarang mengoperasikan satu sif produksi yang mencakup model Ertiga, XL7, dan Fronx, dengan kapasitas maksimum mencapai 108.000 unit per tahun.
“Dalam rangka mendukung kontribusi kami terhadap negara dan memperkuat ekosistem industri otomotif dalam negeri, Suzuki juga menerapkan penggunaan komponen lokal yang melebihi batas yang diatur dalam Regulasi Kendaraan Rendah Emisi (Low Carbon Emission Vehicle/LCEV) yang sedang dijalankan pemerintah,” ujar Amano.
Lebih dari sekadar produksi, kehadiran Suzuki Fronx juga berfungsi sebagai sarana alih pengetahuan bagi tenaga kerja lokal. Transfer ilmu meliputi teknologi otomotif terbaru, peningkatan keterampilan individu dan organisasi, serta pembinaan budaya berkendara yang aman dan bertanggung jawab.
Dengan strategi ini, Suzuki berharap tidak hanya menghadirkan produk berkualitas tinggi, tetapi juga memperkuat kemampuan sumber daya manusia dan mendorong pengembangan industri otomotif Indonesia menuju masa depan yang lebih kompetitif dan berkelanjutan.