TBDC – Dokter spesialis penyakit dalam konsultan kardiovaskular dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, dr. Sally Aman Nasution, Sp.PD-KKV, menegaskan pentingnya perubahan gaya hidup sebagai langkah utama dalam mencegah hipertensi kronik, khususnya di kalangan anak muda.
“Mendorong perubahan gaya hidup seperti peningkatan aktivitas fisik dan penyesuaian pola makan sangat penting,” ujar dr. Sally di Jakarta, Kamis (19/6).
Menurutnya, hipertensi bukan lagi penyakit orang tua. Saat ini, tekanan darah tinggi mulai banyak ditemukan pada usia muda, bahkan sejak usia 10 tahun. Ia menyebutkan sejumlah faktor risiko, mulai dari kelebihan berat badan, riwayat keluarga, hingga pengaruh sosial dan lingkungan.
“Remaja dan anak-anak yang mengalami obesitas, kurang gerak, serta terlalu banyak konsumsi makanan tinggi garam sangat rentan mengalami hipertensi sejak dini,” jelasnya.
Sebagai langkah konkret, dr. Sally menyarankan agar generasi muda mulai mengurangi asupan garam, menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi, serta membatasi waktu menatap layar gawai.
Ia juga menyoroti pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk deteksi dini tekanan darah tinggi, serta perlunya program penyuluhan yang aktif, khususnya di sekolah.
“Pemeriksaan berkala di sekolah sangat strategis dalam mendeteksi dini gangguan kesehatan, termasuk hipertensi,” ujarnya.
Intervensi sejak awal, lanjut Sally, menjadi kunci penting agar hipertensi tidak berkembang menjadi kronis dan menyebabkan kerusakan pembuluh darah.
“Jika dibiarkan, hipertensi kronik dapat menimbulkan komplikasi serius seperti stroke, gagal ginjal, hingga serangan jantung,” tegasnya.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pencegahan sejak usia muda, ia berharap kasus hipertensi di usia produktif bisa ditekan dan kualitas hidup generasi mendatang dapat lebih terjaga.