TBDC – Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) menegaskan komitmennya untuk mendorong industri kelapa sawit yang berdaya saing dan ramah lingkungan atau berkelanjutan. Pernyataan ini disampaikan Kepala PPKS, Dr. Winarna, pada Sabtu (19/7) di Jakarta.
Menurut Winarna, industri sawit merupakan salah satu pilar utama perekonomian nasional yang memberikan kontribusi signifikan melalui penghasilan devisa, penciptaan lapangan kerja, dan pengembangan wilayah. Namun, industri ini masih menghadapi tantangan besar, seperti isu keberlanjutan lingkungan, efisiensi produksi, dinamika pasar global, serta kebutuhan transparansi dan tata kelola yang baik.
“Riset dan inovasi menjadi kunci utama dalam mengatasi tantangan tersebut,” ujar Winarna saat membuka Pertemuan Teknis Kelapa Sawit (PTKS) ke-9 di Yogyakarta.
PTKS 2025 tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan dan inovasi, tetapi juga wadah membangun jejaring serta sinergi antar pemangku kepentingan, mulai dari peneliti, akademisi, pelaku industri, pemerintah, petani, hingga masyarakat luas. Forum ini bertujuan mewujudkan tata kelola kelapa sawit yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan.
Pada acara yang mengangkat tema “Transformasi Teknologi dan Inovasi untuk Kelapa Sawit Berkelanjutan” tersebut, sejumlah inovasi mutakhir diperkenalkan, antara lain teknologi digitalisasi kebun berbasis Internet of Things (IoT), varietas unggul tahan penyakit Ganoderma, pemupukan berbasis drone, dan pendekatan agroforestry dalam praktik pertanian presisi.
Salah satu inovasi unggulan adalah “Klinik Sawit,” layanan konsultasi gratis yang menghadirkan pakar-pakar PPKS dan mitra strategis untuk membantu menyelesaikan permasalahan teknis di lapangan.
Direktur Asset Holding PTPN III (Persero), Agung Setya Imam Effendi, mengatakan PTKS 2025 menunjukkan komitmen industri sawit dalam mengedukasi dan menyebarkan hasil riset kepada pelaku industri. Ia juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga memperhatikan aspek sosial di sekitar perkebunan.
Sementara itu, Direktur PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN), Dr. Iman Yani Harahap, menambahkan bahwa PPKS memberikan perhatian besar pada penguatan ekosistem riset dan pengembangan di sektor perkebunan kelapa sawit. Ia menekankan pentingnya diseminasi hasil riset agar inovasi dapat diimplementasikan dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh pelaku industri dan masyarakat.