TBDC – Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof. Tjandra Yoga Aditama, mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat guna mencegah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), terutama saat musim pancaroba yang sering memicu peningkatan kasus penyakit pernapasan.
Dalam keterangannya, Selasa (7/10/2025), Prof. Tjandra menekankan bahwa pencegahan terbaik dimulai dari kebiasaan sederhana dalam kehidupan sehari-hari. “Menerapkan pola hidup sehat sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit, termasuk ISPA,” ujarnya.
Ia merekomendasikan masyarakat untuk menjalankan langkah CERDIK, yaitu Cek kesehatan berkala, Enyahkan asap rokok dan hindari polusi udara, Rutin beraktivitas fisik, Diet bergizi seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres dengan baik.
Selain itu, Prof. Tjandra juga menyoroti pentingnya kebersihan tangan sebagai langkah dasar mencegah penularan. “Biasakan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan, setelah batuk atau bersin, serta setelah menyentuh permukaan yang mungkin mengandung kuman,” katanya.
Ia mengingatkan, ketika seseorang sedang mengalami gejala ISPA atau flu, penting untuk tidak menularkan penyakit kepada orang lain. “Gunakan masker, hindari kontak dekat, dan beristirahat cukup agar proses penyembuhan lebih cepat serta mencegah penularan ke orang sekitar,” tambahnya.
Lebih lanjut, Prof. Tjandra juga menganjurkan vaksinasi bagi kelompok rentan seperti lanjut usia, individu dengan daya tahan tubuh rendah, dan penderita penyakit penyerta (komorbid). Menurutnya, vaksinasi influenza, Respiratory Syncytial Virus (RSV), dan pneumonia dapat membantu melindungi tubuh dari infeksi pernapasan yang berpotensi berat.
Ketika ditanya mengenai peran suplemen vitamin untuk meningkatkan imunitas terhadap serangan flu, ia menegaskan bahwa asupan nutrisi seimbang dari makanan sehari-hari sudah cukup untuk menjaga kesehatan tubuh.
“Secara umum, kalau makanan cukup bergizi maka sudah baik. Kalau mau konsumsi multivitamin, tidak masalah, tapi bukan itu yang utama,” jelas Direktur Pascasarjana Universitas YARSI tersebut.
Prof. Tjandra menutup dengan mengingatkan bahwa pencegahan ISPA memerlukan peran aktif masyarakat melalui gaya hidup sehat dan kesadaran menjaga kebersihan lingkungan. “Kalau kita disiplin menjaga diri, maka risiko ISPA bisa ditekan, bahkan di musim pancaroba sekalipun,” ujarnya.