7 Cara Efisien Menghemat Pengeluaran Rumah Tangga dengan Pengelolaan Makanan yang Tepat

TBDC – Efisiensi kini menjadi topik yang sering dibicarakan, terutama dalam upaya pemerintah Indonesia untuk menekan anggaran negara. Namun, efisiensi tidak hanya berlaku pada skala negara, melainkan juga dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari, terutama dalam pengelolaan anggaran rumah tangga.

Salah satunya adalah melalui pengelolaan makanan yang lebih cermat. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghemat pengeluaran rumah tangga terkait makanan, yang dilansir dari The Guardian pada Kamis (13/2).

1. Memeriksa Stok Makanan

Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah memeriksa persediaan bahan pangan yang ada di rumah. Buat daftar barang-barang yang ada di dapur dan catat tanggal kedaluwarsa masing-masing produk. Terapkan sistem FIFO (First In, First Out) untuk memastikan bahan yang memiliki masa simpan lebih pendek digunakan terlebih dahulu. Sistem ini akan menghindari pembelian ganda, mengurangi pemborosan, dan memaksimalkan penghematan.

2. Pahami Tanggal Kedaluwarsa

Mengetahui perbedaan antara tanggal “gunakan sebelum” dan “baik sebelum” dapat membantu menghemat banyak uang. Tanggal kedaluwarsa adalah petunjuk untuk keamanan pangan, sementara “baik sebelum” hanya menunjukkan kualitas makanan. Makanan yang sudah melewati tanggal “baik sebelum” mungkin masih aman dikonsumsi, meskipun kualitasnya tidak lagi optimal. Hindari membuang makanan yang masih layak pakai hanya karena sudah terlewat tanggalnya.

3. Simpan Makanan dengan Benar

Penyimpanan yang tepat dapat mengurangi pembusukan dan pemborosan. Beberapa buah, seperti pisang dan tomat, lebih baik disimpan pada suhu ruangan. Perhatikan juga bahan pangan yang mengeluarkan etilen, seperti apel, pisang, dan tomat, yang dapat mempercepat pematangan makanan di sekitarnya. Untuk biji-bijian dan kacang, simpan dalam wadah kedap udara agar tetap segar dan terhindar dari kelembapan serta hama. Begitu juga dengan rempah-rempah dan bumbu dapur, pastikan disimpan di tempat yang sejuk dan gelap agar kualitasnya tetap terjaga.

4. Manfaatkan Sisa Makanan

Jangan biarkan sisa makanan terbuang begitu saja. Anda bisa mengolah sisa makanan, seperti sayuran, menjadi sup lezat dengan bahan-bahan dapur yang ada seperti bawang dan kaldu. Ini tidak hanya mengurangi pemborosan tetapi juga memanfaatkan bahan makanan yang ada secara maksimal.

5. Belanja dalam Jumlah Besar

Membeli bahan makanan dalam jumlah besar, terutama untuk produk yang tahan lama seperti biji-bijian, kacang-kacangan, dan makanan kaleng, bisa membantu menghemat uang. Belanja di grosir atau toko yang menyediakan harga terbaik untuk barang-barang dengan masa simpan panjang bisa mengurangi biaya per unit barang yang dibeli. Pastikan Anda memiliki ruang penyimpanan yang cukup untuk menyimpan barang-barang tersebut dengan aman.

6. Mengawetkan Bahan Makanan

Pelajari cara mengawetkan buah dan sayur agar bisa menikmati makanan sehat sepanjang tahun. Salah satu cara mudah adalah dengan membuat acar dari cuka sari apel, gula, dan air. Setelah mendidihkan campuran ini hingga gula larut, biarkan dingin, lalu masukkan sayuran ke dalam stoples. Sayuran yang diawetkan dengan cara ini dapat bertahan hingga tiga bulan, tergantung jenisnya.

7. Fermentasi

Selain pengawetan dengan cuka, fermentasi juga dapat menjadi cara yang efektif untuk mengawetkan makanan, terutama sayuran seperti kubis, timun, atau wortel. Gunakan garam dan air dalam perbandingan 2-3% berdasarkan berat produk. Garam akan mengeluarkan air dan menciptakan kondisi yang mendukung perkembangan bakteri baik yang bermanfaat untuk kesehatan.

Dengan langkah-langkah ini, pengelolaan makanan di rumah bisa menjadi lebih efisien dan ekonomis, sekaligus mengurangi pemborosan. Tidak hanya bermanfaat bagi anggaran rumah tangga, tetapi juga membantu menciptakan kebiasaan yang lebih berkelanjutan dalam hal konsumsi dan pengelolaan sumber daya.