Surya Paloh Ungkap Alasan Duduk Bersama Jokowi dan Puan, Tegaskan Komitmen Dukung Presiden Hingga Akhir Jabatan

TBDC – Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, baru-baru ini memberikan penjelasan mengenai posisinya yang duduk di antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik, Puan Maharani, dalam acara buka bersama Partai NasDem di Ballroom NasDem Tower, Jakarta, Jumat.

Menurut Surya, pertemuan ini tidak sekadar simbolis, melainkan sebagai bagian dari semangat untuk menjaga harmoni dan kontribusi positif bagi bangsa Indonesia, terutama menjelang Pemilu 2024 yang semakin dekat.

Pada 22 April 2024, PDIP mengumumkan bahwa Jokowi dan putranya, Gibran Rakabuming Raka, tidak lagi menjadi anggota partai, setelah keduanya memberikan dukungan terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden yang berbeda dengan pilihan resmi PDIP. P

emecatan tersebut menjadi titik puncak dari ketegangan yang telah terjadi antara Jokowi dan partainya, terutama terkait perbedaan pandangan dalam dukungan politik.

Surya Paloh menegaskan bahwa bangsa Indonesia membutuhkan tokoh-tokoh besar untuk meluangkan waktu dan hidup mereka demi memberikan kontribusi terbaik bagi kepentingan negara.

“Itu mengalahkan permasalahan-permasalahan subjektivitas, perbedaan-perbedaan baik yang sekecil maupun sebesar apa pun. Itu harapan bagi kita semuanya, dan itulah saya pikir tugas kita bersama,” ujarnya, menekankan pentingnya kepentingan nasional yang lebih besar daripada perbedaan politik sesaat.

Surya Paloh juga mengungkapkan kedekatannya dengan kedua tokoh tersebut. Ia mengakui bahwa ia telah lama mengenal Jokowi dan Puan, bahkan menganggap Puan seperti keponakannya sendiri.

“Berulang kali saya katakan, Puan saya anggap sebagai ponakan saya dalam representasi perjalanan panjang yang pernah kita lalui bersama,” ungkapnya, menandakan hubungan yang sangat personal dan erat.

Selain itu, Surya juga menjelaskan bahwa hubungan antara dirinya dan Jokowi telah melalui berbagai dinamika, namun dirinya tetap menganggap Jokowi sebagai sosok yang penting dalam perjalanan politik Indonesia.

Ia mengingatkan bahwa Jokowi telah mendapatkan dukungan yang luar biasa selama menjadi calon presiden hingga presiden selama satu dekade, dan dalam konteks itu, penting untuk menjaga kesejukan dan harmonisasi dalam komunikasi politik.

“Meski ada dinamika, kita harus melihat kepentingan yang lebih absolut di atas segala kepentingan. Kita membutuhkan kesejukan harmonisasi dan komunikasi di antara kita. Apalagi tantangan yang semakin besar kita hadapi dalam kehidupan kita hari ini,” jelas Surya, menekankan pentingnya persatuan di tengah tantangan besar yang dihadapi bangsa.

Terkait dengan sejumlah menteri dari Partai NasDem yang terlibat dalam kasus korupsi, seperti mantan Menkominfo Johnny Gerard Plate, Surya Paloh menegaskan bahwa hal tersebut tidak mengurangi komitmen partainya untuk mendukung Jokowi.

Meskipun ada tantangan dan kontroversi, Surya menegaskan bahwa NasDem akan tetap berdiri di belakang Jokowi hingga masa jabatannya berakhir pada 20 Oktober 2024.

“Melalui Kongres ke-III ini, saya menyatakan NasDem, sekali lagi ingin mengantarkan dan taat pada komitmennya menyelesaikan seluruh kemampuannya untuk memberikan dukungan sepenuhnya terhadap penyelesaian masa jabatan Presiden Jokowi yang akan berakhir sampai tanggal 20 Oktober yang akan datang,” kata Surya Paloh, dalam Kongres NasDem yang berlangsung di JCC, Senayan, Jakarta, pada 25 Agustus 2024.

Dengan komitmen yang jelas dan semangat untuk menjaga keharmonisan, Surya Paloh mengingatkan bahwa meskipun politik penuh dengan dinamika dan perbedaan, kepentingan bangsa harus selalu diutamakan, dan Partai NasDem bertekad untuk terus mendukung pemerintahan Jokowi hingga akhir masa jabatan.