TBDC – Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) baru-baru ini mengeluarkan peringatan keras terkait dengan efek samping serius yang dapat ditimbulkan oleh finasterida topikal, bahan aktif dalam obat penumbuh rambut yang populer. Obat ini dilaporkan dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan mental dan fisik, termasuk kebingungan, depresi, disfungsi ereksi, hingga keinginan bunuh diri.
“Efek samping yang dilaporkan meliputi disfungsi ereksi, kecemasan, keinginan bunuh diri, kabut otak, depresi, kelelahan, insomnia, penurunan libido, dan nyeri testis,” demikian pernyataan dalam rilis resmi yang dikutip oleh Medical Daily pada Senin (27/4/2025).
FDA mengimbau konsumen yang berencana menggunakan finasterida topikal untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan penyedia layanan kesehatan dan apoteker mengenai potensi risiko obat tersebut. Perhatian ini penting mengingat finasterida topikal telah dilaporkan menimbulkan dampak buruk pada kesehatan sejak pertama kali dilaporkan pada 2019, dengan 32 laporan kejadian buruk yang terkait dengan obat ini.
Finasterida topikal adalah versi obat yang disiapkan oleh apotek khusus untuk dioleskan langsung ke kulit kepala, digunakan untuk mengatasi kerontokan rambut. Efek samping dilaporkan terjadi baik ketika obat ini digunakan sebagai bahan aktif tunggal maupun bila dikombinasikan dengan bahan lain seperti minoksidil.
Perlu dicatat bahwa saat ini, satu-satunya produk finasterida yang disetujui secara resmi oleh FDA adalah dalam bentuk pil oral: Proscar dan Propecia, yang digunakan untuk mengobati pembesaran prostat atau kebotakan pola pria. Namun, tidak ada versi topikal finasterida yang telah menerima persetujuan resmi dari FDA.
Menurut FDA, finasterida topikal dapat diserap melalui kulit dan masuk ke dalam aliran darah, yang berisiko menimbulkan reaksi sistemik. Selain itu, penggunaan topikal finasterida juga dapat menyebabkan iritasi lokal seperti kemerahan, kekeringan, rasa perih, dan sensasi terbakar. Produk ini dapat menular ke orang lain, berisiko menyebabkan paparan yang tidak disengaja, terutama pada wanita. Oleh karena itu, produk ini tidak direkomendasikan untuk digunakan selama kehamilan karena dapat menyebabkan cacat lahir pada janin laki-laki.
Peringatan ini mengingatkan konsumen untuk selalu berhati-hati dan bijak dalam memilih produk penumbuh rambut, serta mempertimbangkan dengan serius potensi risiko kesehatan yang mungkin timbul.