Era Baru BNN: Modern, Humanis, dan Tegas Perangi Narkoba

Facebook
Twitter
WhatsApp

TBDC – Pelantikan Komjen Pol Suyudi Ario Seto sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) pada 25 Agustus 2025 menjadi momentum penting dalam perang melawan narkoba di Indonesia. Penunjukan ini menandai babak baru, bukan sekadar rotasi jabatan, melainkan strategi untuk memperkuat arah kebijakan nasional menghadapi ancaman narkotika yang semakin kompleks.

Suyudi, yang dikenal berpengalaman dalam pemberantasan kejahatan terorganisir, diyakini akan membawa BNN lebih tegas, transparan, dan berintegritas. Tugas BNN sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika mencakup pemberantasan, pencegahan, hingga rehabilitasi, sehingga dibutuhkan kepemimpinan yang mampu mengintegrasikan pendekatan hukum, kesehatan, sosial, dan ekonomi.

Strategi Empat Pilar

Dalam menghadapi masalah narkotika yang bersifat multidimensi, BNN menekankan strategi empat pilar: soft power, hard power, smart power, dan cooperation.

  • Soft power: edukasi melalui keluarga, sekolah, dan komunitas.
  • Hard power: penegakan hukum tegas terhadap jaringan peredaran gelap.
  • Smart power: pemanfaatan teknologi, big data, dan intelijen modern.
  • Cooperation: memperkuat kolaborasi lintas sektor nasional maupun internasional.

“Perang melawan narkoba bukan hanya tugas BNN, tapi tanggung jawab kolektif semua pihak, mulai aparat penegak hukum, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, hingga keluarga,” ujar Suyudi dalam sambutannya.

Modernisasi dan Dimensi Humanis

Di era digital, peredaran narkotika semakin canggih, bahkan memanfaatkan transaksi kripto dan jaringan lintas negara. Karena itu, BNN diarahkan untuk bertransformasi menjadi lembaga adaptif dan berbasis teknologi.

Namun, Suyudi juga menekankan pentingnya pendekatan humanis. Menurutnya, penyalahguna narkoba sebagian besar adalah korban yang membutuhkan rehabilitasi, bukan sekadar hukuman. Program pemulihan akan diperkuat dengan menggandeng Kementerian Kesehatan, lembaga swadaya masyarakat, dan komunitas berbasis keluarga.

“BNN harus keras terhadap sindikat, tetapi tulus dalam menyelamatkan korban,” tegasnya.

Momentum Nasional

Pelantikan ini menjadi kesempatan emas untuk memperkuat ketahanan bangsa dari ancaman narkoba. Dukungan masyarakat sipil, dunia hukum, media, hingga generasi muda disebut sebagai faktor kunci keberhasilan strategi BNN ke depan.

Dengan kepemimpinan baru, BNN diharapkan mampu mewujudkan lembaga yang lebih modern, profesional, dan dipercaya publik, serta menegaskan kembali bahwa perang melawan narkoba adalah misi bersama seluruh rakyat Indonesia.

| Berita Terbaru