Peneliti China Ciptakan Penanda Nano, Buka Era Baru Imunoterapi Kanker

Facebook
Twitter
WhatsApp

TBDC – Terobosan baru datang dari dunia medis. Tim peneliti China berhasil mengembangkan “alat penanda nano” yang dapat membantu sistem imun tubuh mengenali dan menyerang sel kanker dengan lebih akurat.

Inovasi ini dipimpin oleh Han Shuo dari Pusat Keunggulan Ilmu Sel Molekuler di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS). Teknologi tersebut memanfaatkan nanozyme rekayasa yang digambarkan sebagai “robot penanda nano” untuk mendeteksi sel kanker yang biasanya pandai menyamarkan diri.

“Sel kanker memiliki sinyal alami yang sangat lemah di permukaannya, sehingga sulit dikenali oleh sistem imun. Dengan teknologi ini, sel kanker bisa ditandai dan diubah menjadi target yang jelas,” kata Han dalam keterangan yang dipublikasikan Rabu (10/9) di jurnal Nature.

Nanozyme ini dapat membawa antibodi atau ligan yang mengenali sel kanker. Setelah bersirkulasi dalam tubuh, ia merespons cahaya merah tua atau ultrasonografi untuk menandai sel kanker dengan presisi tinggi.

Dalam uji coba pada tikus, peneliti juga menyuntikkan molekul khusus BiTE (bispecific T-cell engager). Hasilnya, sistem tidak hanya mengenali sel kanker, tetapi juga mengaktifkan sel T imun untuk menghancurkan sel tersebut sekaligus membentuk memori imun jangka panjang. Efek ini digambarkan para peneliti layaknya tubuh mendapatkan “vaksin tumor.”

Studi laboratorium menunjukkan hasil terapeutik yang menjanjikan, baik pada model tumor tikus maupun sampel klinis in vitro. Menurut Han, pendekatan ini membuka jalan bagi imunoterapi generasi baru yang lebih cerdas, efisien, dan berpotensi memberikan perlindungan jangka panjang bagi pasien.

“Teknologi ini diharapkan menjadi strategi inovatif untuk melawan kanker dengan tidak hanya menyerang, tetapi juga melatih sistem imun agar lebih tangguh,” ujar Han.

| Berita Terbaru